Oleh : Ust. Saiful Islam Mubarak
Pernah terdengar seseorang berkata: “aku bukan tipe orang cengeng,
aku adalah orang eksak, aku orang rasional bukan orang emosional, karena
itu aku nggak biasa menangis, biarpun orang lain banyak yang menangis
akibat tersentuh oleh nasihat dan terbawa oleh kondisi, namun aku tetap
tidak menangis.”
Wahai saudaraku yang tidak menangisi kesalahan, tidakkah anda
menangis ketika dilahirkan dahulu?, tidakkan anda menangis ketika ingin
air susu ibu diwaktu kecil?, tidakkah anda menangis sewaktu kecil ketika
belum mendapat apa yang diinginankan?.
Dulu anda mudah menangis ketika masih bersih dari dosa dan belum
dituntut untuk bertaubat. sejak kapan anda berhenti menangis? dan kapan
sebenarnya menangis itu lebih berguna dan lebih diperlukan?
Siapakah yang lebih patut untuk menangis, apakah orang yang masih
bersih dari dosa karena belum dewasa, ataukah orang yang sudah dewasa
yang tidak lama lagi akan menghadapi pertanggungjawaban tentang
kehidupan selama di dunia?.
Siapakah yang lebih patut menangis, apakah orang yang belum punya
ilmu dan belum berpikir tentang hakikat hidup dan tidak mengetahui mana
perbuatan yang salah dan mana yang benar, ataukan seorang pemikir yang
paham dan mengetahui siapa dirinya dan apa arti hidupnya?
Para shahabat adalah generasi utama yang mesti kita jadikan sebagai
teladan karena merekalah orang-orang yang mendapat bimbingan langsung
dari Rasul dan merekalah pelaku sejarah diturunkannya AlQuran. Diantara
mereka ada pemikir, politisi, ahli perang, penyair, bisnisman, teknokrat
dan lain-lain. semua keahlian mereka telah digunakan untuk berjuang
membela agama Allah jihad fi sabilillah.
Kendatipun keahlian mereka berbeda-beda namun ketika mereka tersentuh
ayat-ayat AlQuran mereka tenggelam dalam kandungannya dan hanyut dalam
maknanya. Kendatipun dihadapan musuh mareka tampil dengan gagah perkasa
namun dikala mereka mendengar ayat-ayat Allah maka qalbu mereka mudah
bergetar dan air mata mereka mudah keluar. Itulah orang-orang yang telah
menulis sejarah dengan air mata dan darah.
Perjalanan hidup mereka dilestarikan dalam AlQuran.
إِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ ءَايَاتُ الرَّحْمَنِ خَرُّوا سُجَّدًا وَبُكِيًّا
Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka,
maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis. Setiap manusia
memiliki rasa sedih dan bahagia, suka menangis dan tertawa. Yang dapat
dibuktikan sejak lahir hingga lanjut usia. Semuanya adalah potensi yang
sangat berguna bagi kepentingan hidup di
dunia kini dan di akhirat nanti.
dunia kini dan di akhirat nanti.
Semua potensi adalah amanat ilahi yang sering dilupakan manusia dan
sedikit sekali mereka yang menyadari. Setiap manusia baik yang sadar
ataupun yang lalai semuanya akan diminta pertanggungjawaban tentang
semua kehidupannya. mereka semua akan disidang di hadapan pengadilan
Yang Mahatinggi.
Karena menyadari bahwa setiap insan akan dihisab tentang kehidupan
ini maka para ahli ibadah sering meneteskan air mata karena takut dan
harap kepada Allah. Melalui buku ini penulis berupaya mengemukakan
sebagian pengalaman para mujahid yang telah mengisi lembaran sejarah
dengan airmata, baik pada waktu sepi ataupun ramai baik pada waktu malam
atau siang. Semoga Allah membimbing kita agar dapat mengikuti jejak
para nabi dan shalihin. amiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar